Oleh : Cecep Burdansyah
"Sandekala" akan gentayangan di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Jalan Baranang Siang no 1 Bandung, selama tiga hari, Kamis (22/5) sampai Sabtu (24/5). "Sandekala" merupakan novel karya sastrawan Sunda Godi Suwarna yang dianugrahi hadiah sastra Sunda Rancage oleh Ajip Rosidi tahun ini.
Wawan Sofwan, aktor yang sudah sering melanglangbuangana membawakan lakon-lakon bernuansa lokal Sunda, akan memvisualkan Sandekala dalam bentuk teater selama tiga hari di Gedung Kesenian Rumentang Siang, yakni Kamis (22/5), Jumat (23/5) dan Sabtu (24/5). Tak tanggung-tanggung, dalam satu hari akan dipentaskan dua kali, yakni pukul 13.00 dan 20.00.
Wawan Sofwan sendiri merupakan aktor handal yang sudah sering keliling luar negeri, terutama Eropa dan Australia untuk mementaskan teater bernuansa Sunda. Ia antara lain pernah keliling Eropa mementaskan monolog dengan naskah carpon Sunda karya Hadi AKS, "Oknum".
Pementas teater Sandekala ini juga akan diawali dengan diskusi yang digelar Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung Kamis (22/5) pukul 10.00. Diskusi novel Sandekala akan menghadirkan pembicara antara lain Wakil Gubernur terpilih Dede Yusuf, Tisna Sanjaya, Acep Iwan Saidi, Danang Widoyoko/Chalid Muhammad dengan pembicara Hawe Setiawan.
Pentas Sandekala ini untuk memperingati 10 tahun reformasi dan 100 tahun kebangkitan nasional. Menurut koordinator acara, Zhu Khie, pentas Sandekala merupakan persembahan kerja sama antara Mainteater, Indonesian Corruption Watch (ICW) dan wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jabar, Yayasan Tifa dan Perkumpulan Seni Indonesia.
Zhu Kie menjelaskan, pementasan itu merupakan kampanye isu anti korupsi, lingkungan dan hak asasi manusia (HAM). Sandekala sendiri merupakan novel yang mengisahkan peristiwa hari-hari tumbangnya kekuasaan Orde Baru yang diwarnai dengan pelanggaran hak asasi manusia, di mana korbannya antara lain mahasiswa.
Sumber: http://www.tribunjabar.co.id/artikel_view.php?id=9490&kategori=7
"Sandekala" akan gentayangan di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Jalan Baranang Siang no 1 Bandung, selama tiga hari, Kamis (22/5) sampai Sabtu (24/5). "Sandekala" merupakan novel karya sastrawan Sunda Godi Suwarna yang dianugrahi hadiah sastra Sunda Rancage oleh Ajip Rosidi tahun ini.
Wawan Sofwan, aktor yang sudah sering melanglangbuangana membawakan lakon-lakon bernuansa lokal Sunda, akan memvisualkan Sandekala dalam bentuk teater selama tiga hari di Gedung Kesenian Rumentang Siang, yakni Kamis (22/5), Jumat (23/5) dan Sabtu (24/5). Tak tanggung-tanggung, dalam satu hari akan dipentaskan dua kali, yakni pukul 13.00 dan 20.00.
Wawan Sofwan sendiri merupakan aktor handal yang sudah sering keliling luar negeri, terutama Eropa dan Australia untuk mementaskan teater bernuansa Sunda. Ia antara lain pernah keliling Eropa mementaskan monolog dengan naskah carpon Sunda karya Hadi AKS, "Oknum".
Pementas teater Sandekala ini juga akan diawali dengan diskusi yang digelar Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung Kamis (22/5) pukul 10.00. Diskusi novel Sandekala akan menghadirkan pembicara antara lain Wakil Gubernur terpilih Dede Yusuf, Tisna Sanjaya, Acep Iwan Saidi, Danang Widoyoko/Chalid Muhammad dengan pembicara Hawe Setiawan.
Pentas Sandekala ini untuk memperingati 10 tahun reformasi dan 100 tahun kebangkitan nasional. Menurut koordinator acara, Zhu Khie, pentas Sandekala merupakan persembahan kerja sama antara Mainteater, Indonesian Corruption Watch (ICW) dan wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jabar, Yayasan Tifa dan Perkumpulan Seni Indonesia.
Zhu Kie menjelaskan, pementasan itu merupakan kampanye isu anti korupsi, lingkungan dan hak asasi manusia (HAM). Sandekala sendiri merupakan novel yang mengisahkan peristiwa hari-hari tumbangnya kekuasaan Orde Baru yang diwarnai dengan pelanggaran hak asasi manusia, di mana korbannya antara lain mahasiswa.
Sumber: http://www.tribunjabar.co.id/artikel_view.php?id=9490&kategori=7
Post A Comment:
0 comments: